Metode ilmiah

Metode ilmiah

Kami menunjukkan kepada Anda apa metode ilmiah, karakteristiknya dan langkah -langkahnya. Kami juga menunjukkan kepada Anda contoh penemuan dari penggunaan metode ilmiah.

Metode ilmiah digunakan oleh para ilmuwan dan peneliti. Shuttersock

Apa metode ilmiahnya?

Dia metode ilmiah Ini adalah seperangkat prinsip dan prosedur yang digunakan untuk menyelidiki fenomena alam dan memperoleh pengetahuan baru dalam sains.

Metode penelitian ini didasarkan pada pengamatan, eksperimen, dan penalaran logis untuk mencapai kesimpulan yang ketat dan dapat diverifikasi tentang dunia alami. Ini telah digunakan oleh para ilmuwan dan sarjana selama berabad -abad dan tetap menjadi dasar penelitian ilmiah modern.

Berkat metode ilmiah, para ilmuwan telah membuat kemajuan penting di berbagai bidang, seperti kedokteran, teknologi dan biologi. Selain itu, ini juga berguna di bidang lain, seperti penelitian sosial atau psikologi, di mana prinsip dan prosedurnya dapat diterapkan untuk menyelidiki fenomena manusia dan sosial.

Singkatnya, metode ilmiah adalah alat mendasar untuk memperoleh pengetahuan baru dan lebih memahami dunia alami.

Karakteristik metode ilmiah

- Ini didasarkan pada pengamatan fenomena alam.

- Eksperimen harus diulang untuk diverifikasi oleh peneliti lain.

- Kondisi kontrol ditetapkan untuk menghilangkan variabel yang tidak terkait.

- Hipotesis dirumuskan yang dapat diuji melalui percobaan.

- Hipotesis harus memungkinkan prediksi perilaku fenomena alam.

- Eksperimen dilakukan untuk menguji hipotesis.

- Hasil percobaan dianalisis dan ditafsirkan untuk mencapai kesimpulan.

Langkah -langkah metode ilmiah

  1. Pengamatan: Fenomena alam diamati dan pertanyaan diajukan. Misalnya, seorang ilmuwan dapat melihat bahwa daun -daun warna berubah warna di musim gugur dan bertanya -tanya apa yang menyebabkan fenomena ini.
  2. Formulasi hipotesis: Jawaban yang mungkin untuk pertanyaan yang diajukan dalam bentuk hipotesis dirumuskan. Sebagai contoh, ilmuwan dapat merumuskan hipotesis bahwa perubahan warna pada daun disebabkan oleh penurunan jumlah sinar matahari di musim gugur.
  3. Desain Eksperimen: Eksperimen dirancang untuk menguji hipotesis. Misalnya, ilmuwan dapat merancang percobaan di mana tanaman ditempatkan dalam kondisi cahaya yang berbeda untuk mengamati apakah perubahan warna pada daun terkait dengan jumlah cahaya.
  4. Melakukan percobaan: Percobaan dilakukan dan data dikumpulkan. Misalnya, ilmuwan dapat menempatkan tanaman di tempat -tempat dengan jumlah cahaya yang berbeda dan mengukur perubahan warna di daunnya.
  5. Analisis dan Interpretasi Data: Data yang dikumpulkan dan ditafsirkan untuk mencapai kesimpulan dianalisis. Sebagai contoh, ilmuwan dapat menganalisis data yang dikumpulkan dalam percobaan dan melihat apakah tanaman yang menerima lebih sedikit cahaya mengalami perubahan warna pada daunnya ke tingkat yang lebih besar daripada tanaman yang menerima lebih banyak cahaya.
  6. Komunikasi hasil: Hasil percobaan dikomunikasikan dan dibahas dengan peneliti lain. Sebagai contoh, ilmuwan dapat mempublikasikan sebuah artikel dalam jurnal ilmiah di mana ia menjelaskan percobaan yang dilakukan dan kesimpulan yang telah ia capai. Ilmuwan lain dapat meninjau dan mengomentari artikel tersebut, yang dapat mengarah pada penelitian baru atau modifikasi hipotesis asli.
Dapat melayani Anda: penyaringan

Contoh metode ilmiah

Eksperimen Galileo Galilei

  • Galileo menunjukkan bahwa semua benda jatuh dengan akselerasi yang sama, terlepas dari beratnya.
  • Dia mengamati bahwa ketika dua objek dari bobot yang berbeda dijatuhkan dari ketinggian, keduanya mencapai tanah pada saat yang sama.
  • Dari pengamatan ini, ia merumuskan hipotesis bahwa akselerasi karena gravitasi adalah sama untuk semua objek, terlepas dari beratnya.
  • Untuk menguji hipotesis ini, ia melakukan percobaan di mana ia menjatuhkan dua bola dengan bobot yang berbeda dari menara dan mengukur waktu yang mereka ambil untuk mencapai tanah.
  • Hasil percobaan mengkonfirmasi hipotesis mereka dan meletakkan dasar dari teori gravitasi universal.

Teori Evolusi Charles Darwin

  • Darwin mengusulkan agar spesies berevolusi melalui proses seleksi alam
  • Darwin mengamati banyak bukti yang menunjukkan bahwa spesies tidak diperbaiki, tetapi juga berubah seiring waktu.
  • Dari pengamatan ini, ia merumuskan hipotesis bahwa spesies berevolusi melalui proses seleksi alam di mana individu yang paling cocok lebih mungkin untuk bertahan hidup dan bereproduksi.
  • Untuk menguji hipotesis ini, Darwin membuat serangkaian pengamatan dan eksperimen di berbagai ekosistem dan mengumpulkan banyak data. Hasil penelitiannya mengkonfirmasi hipotesisnya dan meletakkan dasar dari teori evolusi.

Referensi

  1. Metode Ilmiah | Definisi, Langkah, & Aplikasi. Diambil dari Britannica.com